KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA OLEH PAK MARSIGIT: Menggapai Titik

by 22.20 0 komentar
Abstraksi dalam bahasa Inggris adalah asitraction. Kata ini berasal dari bahasa Latin abstractio (dari abstrabere yang artinya “menarik dari"). Kata abstractio dapat disejajarkan dengan kata Yunani aphairesis. Secara harfiah abstraksi berarti memisahkan suatu bagian dari suatu keseluruhan.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini dapat diabstraksikan. Manusia melakukan abstraksi dari bumi menjadi sebuah bentuk titik ‘.’ . Titik tersebut bias berada di dalam pikiran atau di luar pikiran kita. Dari abstraksi tersebut dikembalikan lagi ke bumi, gunanya adalah untuk menterjemahkan bumi. Karena bumi bergerak dalam ruang dan waktu maka titik sebagai abstraksi tersebut terdapat fakta dan potensi. Jika titik tersebut dapat disadari maka titik tersebut akan bermakna.
Bagaimana titik yang sebagai abstraksi ini menjadi suatu daya untuk menterjemahkan dunia? Dari sebuah titik kita dapat membuat apa saja, bisa garis, bidang datar, lingkaran, kurva, bentuk kubus, bola, dan sebagainya. Jika dari titik bisa dijadikan sebuah garis maka titik tersebut adalah potensi dan garis tersebut adalah faktanya. Jika titik tersebut dibuat ke dalam spiral dan dunia sebagai isinya maka dunia tersebut bergerak dalam ruang dan waktu. Jika kita menterjemahkan dunia dengan mengunakan analogi dan itu ada di dalam pikiran kita maka itu hanyalah setengahnya dari dunia sehingga setengahnya lagi yang diperlukan adalah fakta, pengalaman, atau realita.
Dalam sebuah konsep, abstraksi dari kehidupan nyata dapat dibuat sebagai kurva normal. Dalam kurva normal kita tahu bahwa terdapat standar deviasi atau besarnya penyimpangan dan tanda keputusan atau batas toleransi. Bagian normalnya ada bagian tengah yang paling cembung. Dalam kehidupan nyatanya, yang melebihi batas toleransi adalah sebuah masalah dan bagian normalnya adalah kehidupan yang bahagia. Sesuatu yang menjadi masalah perlu “ruwatan”. Ruwatan disini adalah sebagai suatu penjelasan. Dalam ilmu filsafat hal yang paling penting adalah penjelasan. Penjelasan menghindari sesuatu yang disebut mitos, karena mitos adalah musuh terbesar dari filsafat. Maka penjelasan itu lah yang membuat mitos menjadi logos. Jika tidak mampu memberikan penjelasan maka itu disebut dogma atau otoritarian.
Immanuel Kant menyatakan bahwa dalam pikiran manusia terdapat empat kategori, yaitu kualitatif, kuantitatif, kategori , dan relasi. Sedangkan dalam otak kita ada dua cara berpikir yaitu naik dan turun. Naik jika dihubungkan dengan logika dan apriori, sedangkan turun jika dihubungkan dengan sintetik dan pengalaman.

silfia yulianis

Penulis

Seseorang yang akhirnya ragu apakah dia benar-benar mencintai matematika ataukah hanya sekedar mengaguminya saja.

0 komentar:

Posting Komentar