KUTUB-KUTUB BOLA DUNIA

by 21.28 0 komentar
Di dunia ini dipandang dari segi filsafat banyak sekali kutub-kutub yang saling berlawanan. Dari dalam filsafat sendiri, yaitu pertama, ontologi yang mempelajari tentang hakikat, di kutub yang satu terdapat intensif dan ekstensif di kutub yang lain dan masih pada sumbu yang sama, terdapat tidak intensif dan tidak ekstensif. Kedua, epistemologi, terdapat suatu justifikasi mengenai baik dan buruk. Keduanya berada di dua kutub yang berlawanan. Ketiga, aksiologi, terdapat etik dan tidak etik yang keduanya juga berada di dua kutub yang berlawanan. Selain itu, ada lebih banyak lagi yang berada di dua kutub yang berbeda. Antara ada dan tidak ada, antara mitos dan logos, antara fatal dan vital, antara obyektif dan subyektif, antara ciloko (celaka) dan bejo (beruntung), kesemuanya itu terletak di dua kutub yang berlawanan membentuk suatu bola dunia. Mengapa? Karena kesemuanya itu tidak berdiri dengan sendirinya, mereka saling berinteraksi.
Di antara kutub-kutub yang berlawanan itu ada sebuah sumbu. Semua sumbu-sumbu itu tidak saling terpisah, melainkan bergabung menjadi satu kesatuan yang akhirnya membentuk bola dunia. Dalam bola dunia itu mencerminkan kehidupan kita yang sebenarnya. Kehidupan kita tidak terlepas dari yang ada dan yang mungkin ada yang semuanya tercakup dalam kumpulan sumbu-sumbu tadi. Itulah unsur-unsur yang
Salah satu dari kumpulan sumbu-sumbu itu ada yang unsurnya masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Antara masa lalu dan masa yang akan dating terletak di kutub yang berlawanan, sedangkan masa sekarang terletak di tengah-tengah sumbu. Antara masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang tidak bisa dipisahkan satu-satu. Masa lalu akan mempengaruhi masa sekarang dan masa depan. Untuk itu, kita sebagai manusia harus selalu merefleksikan diri agar bias menjadi manusia yang lebih baik.
Jika bola dunia tadi kita transformasikan ke dalam matematika maka akan membentuk dimensi-dimensi yang banyaknya tak terbatas. Misalnya saja dimensi 2, elemen-elemennya hanya ada 2, yaitu x1 dan x2. Untuk dimensi 3, elemen-elemennya ada 3, yaitu x1, x2, x3. Semaik banyak elemen-elemennya maka akan membentuk dimensi n. Maka itulah dimensi dunia matematika.

silfia yulianis

Penulis

Seseorang yang akhirnya ragu apakah dia benar-benar mencintai matematika ataukah hanya sekedar mengaguminya saja.

0 komentar:

Posting Komentar